Matematika (dari bahasa
Yunani: μαθημα - mathēma, "pengetahuan,
pemikiran, pembelajaran") adalah studi besaran, struktur, ruang, dan perubahan. Para matematikawan mencari berbagai pola,[2][3] dan
menggunakannya untuk merumuskan konjekturbaru, dan membangun kebenaran melalui metode
deduksi yang ketat diturunkan dari aksioma-aksioma dan definisi-definisi yang bersesuaian.[4]
Lalu apa kaitannya
dengan islam? Oke, kali ini kita akan membahas salah satu ilmuwan muslim dalam
bidang matematika, yakni al-khawarizmi
Beliau dikenal sebagai Penemu Aljabar dan Angka
Nol. Nama Asli dari Al-Khawarizmi ialah Muhammad Ibn Musa al-khawarizmi. Selain
itu beliau dikenali sebagai Abu Abdullah Muhammad bin Ahmad bin Yusoff.
Al-Khawarizmi dikenal di Barat sebagai al-Khawarizmi, al-Cowarizmi, al-Ahawizmi,
al-Karismi, al-Goritmi, al-Gorismi dan beberapa cara ejaan lagi. Ia dikenal
sebagai penemu dari Aljabar dan juga angka nol. Beliau dilahirkan di
Bukhara.Tahun 780-850M adalah zaman kegemilangan al-Khawarizmi. al-Khawarizmi
telah wafat antara tahun 220 dan 230M. Ada yang mengatakan al-Khawarizmi hidup
sekitar awal pertengahan abad ke-9M. Sumber lain menegaskan beliau hidup di
Khawarism, Usbekistan pada tahun 194H/780M dan meninggal tahun 266H/850M di
Baghdad.
Kepribadian al-Khawarizmi telah diakui oleh
orang Islam maupun dunia Barat. Ini dapat dibuktikan bahawa G.Sarton mengatakan
bahwa“pencapaian-pencapaian yang tertinggi telah diperoleh oleh orang-orang
Timur….” Dalam hal ini Al-Khawarizmi. Tokoh lain, Wiedmann berkata…."
al-Khawarizmi mempunyai kepribadian yang teguh dan seorang yang mengabdikan
hidupnya untuk dunia sains".
Buku
pertamanya, al-Jabar, adalah buku pertama
yang membahas solusi sistematik dari linear dan notasi kuadrat.
Sehingga ia disebut sebagai Bapak Aljabar. Al-Khwārizmī
juga berperan penting dalam memperkenalkan angka Arab melalui karya Kitāb
al-Jam’a wa-l-tafrīq bi-ḥisāb al-Hind yang kelak diadopsi sebagai
angka standar yang dipakai di berbagai bahasa serta kemudian diperkenalkan
sebagai Sistem Penomoran Posisi Desimal di
dunia Barat pada abad ke 12. Ia merevisi dan menyesuaikan Geografi Ptolemeus sebaik
mengerjakan tulisan-tulisan tentang astronomi dan astrologi.
Kontribusinya
tak hanya berdampak besar pada matematika, tapi juga dalam kebahasaan. Kata
"aljabar"
berasal dari kata al-Jabr, satu dari dua operasi dalam
matematika untuk menyelesaikan notasi kuadrat, yang tercantum dalam bukunya.
Kata algorisme dan algoritmadiambil dari kata algorismi,
Latinisasi dari namanya. Namanya juga di serap dalam bahasa
Spanyol, guarismo, dan dalam bahasa
Portugis, algarismo bermakna digit.
Karya
terbesarnya dalam matematika, astronomi, astrologi, geografi, kartografi,
sebagai fondasi dan kemudian lebih inovatif dalam aljabar, trigonometri,
dan pada bidang lain yang dia tekuni. Pendekatan logika dan sistematisnya dalam
penyelesaian linear dan notasi kuadrat
memberikan keakuratan dalam disiplin aljabar, nama yang diambil dari nama salah
satu bukunya pada tahun 830 M, al-Kitab al-mukhtasar fi hisab al-jabr
wa'l-muqabala (Arab الكتاب المختصر في حساب الجبر والمقابلة) atau:
"Buku Rangkuman untuk Kalkulasi dengan Melengkapakan dan Menyeimbangkan”,
buku pertamanya yang kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa
Latin pada abad ke-12.
Pada
bukunya, Kalkulasi dengan angka Hindu, yang ditulis
tahun 825, memprinsipkan kemampuan difusi angka India ke dalam perangkaan timur
tengah dan kemudian Eropa. Bukunya diterjemahkan ke dalam bahasa Latin, Algoritmi
de numero Indorum, menunjukkan kata algoritmi menjadi bahasa
Latin.
Beberapa
kontribusinya berdasar pada Astronomi Persia dan Babilonia,
angka India,
dan sumber-sumber Yunani.
Sistemasi
dan koreksinya terhadap data Ptolemeus pada
geografi adalah sebuah penghargaan untuk Afrika dan Timur –Tengah. Buku besarnya
yang lain, Kitab surat al-ard("Pemandangan Bumi";diterjemahkan
oleh Geography), yang memperlihatkan koordinat dan lokasi dasar yang diketahui
dunia, dengan berani mengevaluasi nilai panjang dari LautMediterania dan
lokasi kota-kota di Asia dan Afrika yang sebelumnya diberikan oleh Ptolemeus.
Ia
kemudian mengepalai konstruksi peta dunia untuk Khalifah Al-Ma’mun dan
berpartisipasi dalam proyek menentukan tata letak di Bumi, bersama dengan
70 ahli geografi lain untuk membuat peta yang kemudian disebut “ketahuilah
dunia”. Ketika hasil kerjanya disalin dan ditransfer ke Eropa dan Bahasa
Latin, menimbulkan dampak yang hebat pada kemajuan matematika dasar di
Eropa. Ia juga menulis tentang astrolab dan
sundial.
Itu
hanya sekilas dari biografi Al-Khawarizmi, untuk informasi lebih lanjut bisa baca
artikel dari sumber lain atau referensi yang saya sertakan di bawah ini.
Sosok
Al-Khawarizmi bisa kita jadikan teladan bahwa islam tidak hanya melulu tentang
ilmu agama. Mari kita perluas
pengetahuan kita dengan ilmu-ilmu lain. Bahkan dalam al-Qur’an pun banyak
pembahasan yang menyinggung pengetahuan sains (bisa dibaca di postingan-postingan
sebelumnya). Seomoga menjadi motivasi.
Referensi: