Senin, 09 Mei 2016

Biologi dalam Al-Qur'an: Penyerbukan Tanaman

Penyerbukan, atau polinasi (dari bahasa Inggris, pollination cf. pollen, "serbuk sari"), adalah jatuhnya serbuk sari pada permukaan putik. Pada sebagian besar bunga, peristiwa ini berarti "jatuh pada bagian kepala putik". Penyerbukan merupakan bagian penting dari proses reproduksi tumbuhan berbiji.

Penyerbukan yang sukses akan diikuti segera dengan tumbuhnya buluh serbuk yang memasuki saluran putik menuju bakal biji. Di bakal biji terjadi peristiwa penting berikutnya, pembuahan.

Penyerbukan berlangsung dengan berbagai cara dan perantara. Secara alami penyerbukan terjadi dengan bantuan angin, air, serangga, burung dan hewan lainnya. Ketika serangga mengambil nektar pada sekuntum bunga, maka tanpa disadarinya dia telah menggugurkan serbuh sari pada kepala putik bunga. Terkadang juga dia membawa serbuk sari yang melekat di kakinya ke bunga lain dan proses penyerbukanpun terjadi. Selain itu peran manusia terkadang diperlukan sebagai perantara penyerbukan. Misalnya pada penyerbukan pohon kurma dan salak.

Tahukah kalian semua bahwasannya pengetahuan yang kita peroleh di abad modern ini ternyata telah termaktub dalam dalam Al-Qur'an. Kitab yang turun lebih dari empat belas abad silam. Bayangkan. Secara tersurat Allah swt menjelaskan proses penyerbukan pada tanaman bunga sebagai berikut.


" Dan Kami telah meniupkan angin untuk mengawinkan (tumbuh-tumbuhan) dan Kami turunkan hujan dari langit, lalu Kami beri minum kamu dengan air itu, dan sekali-kali bukanlah kamu yang menyimpannya." (QS Al-Hijr : 22) 
 
Pada surat Al-Hijr ayat 22 tersebut dijelaaskan secara gamblang bagaimana angin berperan pada proses perkembang biakan tumbuhan.Sebagaimana telah kita sebutkan di atas bahwa angin termasuk salah satu pengantar mempelai jantan (serbuk sari) kepada mempelai betina yang bernama putik. Allah menjelaskan dalam ayat tersebut dengan kata 'mengawinkan' yang merujuk kepada angin sebagai subjek atau pelakunya.

Selain ayat diatas Allah SWT juga berfirman tentang adanya jantan dan betina pada setiap makhluk ciptaannya, diantara firman-Nya yang berbunyi:


و منْ كلّ شيْءٍ خلْقنا زوْجيْن لعلكمْ تذ كّروْن

Artinya: Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingat akan kebesaran Allah (Adz-Dzariyat: 39).

Dan Allah juga berfirman dalam surat Taha ayat 53 yang berbunyi:


وانْزل من السّماء ماءً فاَخْرجْنا به ازْواجاً منْ نباتٍ شتّى

Artinya: Dan Menurunkan dari langit air hujan. Maka Kami tumbuhkan dengan air hujan itu berjenis-jenis dari tumbuhan-tumbuhan yang bermacam-macam.

Keterangan diatas adalah salah satu mukjizat yang telah diberikan oleh Allah yang tercantum dalam al-Qur’an. Hal tersebut sebagaimana sunnah bagi makhluk ciptaan-Nya, ilmu pengetahuan modern telah mentapkan bahwa tumbuh-tumbuhan (bunga) terbagi menjadi tiga macam, yaitu: bunga jantan, bunga betina, dan bunga jantan-betina (gabungan dari bagian jantan dan betina).

Maha benar Allah dengan segala firman-Nya

6 komentar: