Cahaya adalah energi berbentuk gelombang elekromagnetik yang kasat mata dengan panjang gelombang sekitar 380–750 nm. Pada bidang fisika, cahaya adalah radiasi elektromagnetik, baik dengan panjang gelombang kasat mata maupun yang tidak. Selain itu, cahaya adalah paket partikel yang disebut foton. Kedua definisi tersebut merupakan sifat yang ditunjukkan cahaya secara bersamaan sehingga disebut "dualisme gelombang-partikel". Paket cahaya yang disebut spektrum kemudian dipersepsikan secara visual oleh indera penglihatan sebagai warna. Bidang studi cahaya dikenal dengan sebutan optika, merupakan area riset yang penting pada fisika modern.
Laju cahaya (kelajuan cahaya dalam ruang vakum; kecepatan cahaya), disimbolkan dengan c, adalah sebuah konstanta fisika universal yang penting dalam banyak bidang fisika. Nilai presisinya adalah 299.792.458 meter per detik (kira-kira 3,00×108 m/s), karena panjang meter didefinisikan berdasarkan konstanta ini dan standar internasional waktu.
Mari kita lihat pembahasan tentang kecepatan cahaya dalam Al-Qur’an
Qs. 10 Yunus: 5. Dia-lah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya dan ditetapkan-Nya manzilah-manzilah (jalan-jalan) bagi perjalanan bulan itu, supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan. Allah tidak menciptakan yang demikian itu melainkan dengan haq. Dia menjelaskan tanda-tanda kepada orang-orang yang mengetahui.
Qs. 21 Anbiyaa: 33. Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya.
Qs. 32 Sajdah: 5. Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepadaNya dalam satu hari yang kadarnya adalah seribu tahun menurut perhitunganmu
Laju cahaya (kelajuan cahaya dalam ruang vakum; kecepatan cahaya), disimbolkan dengan c, adalah sebuah konstanta fisika universal yang penting dalam banyak bidang fisika. Nilai presisinya adalah 299.792.458 meter per detik (kira-kira 3,00×108 m/s), karena panjang meter didefinisikan berdasarkan konstanta ini dan standar internasional waktu.
Mari kita lihat pembahasan tentang kecepatan cahaya dalam Al-Qur’an
Qs. 10 Yunus: 5. Dia-lah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya dan ditetapkan-Nya manzilah-manzilah (jalan-jalan) bagi perjalanan bulan itu, supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan. Allah tidak menciptakan yang demikian itu melainkan dengan haq. Dia menjelaskan tanda-tanda kepada orang-orang yang mengetahui.
Qs. 21 Anbiyaa: 33. Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya.
Qs. 32 Sajdah: 5. Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepadaNya dalam satu hari yang kadarnya adalah seribu tahun menurut perhitunganmu
Sekarang, mari kita perhatikan dengan seksama
Jarak yang dicapai “Sang urusan” selama 1 hari = jarak yang ditempuh bulan selama 1000 tahun atau 12000 bulan.
C . t = 12000.L
Dimana:
C = Kecepatan Sang urusan
t = waktu dalam 1 hari
L = panjang rute edar bulan selama 1 bulan.
Berbagai sistem kalender telah diuji, namun “Sistem kalender bulan sidereal”menghasilkan nilai C yang persis sama dengan nilai C yang sudah diketahui melalui pengukuran.
Ada dua macam sistem kalender bulan:
Sistem Synodik, didasarkan atas penampakan semu gerak bulan dan matahari dari bumi, yaitu 1 hari = 24 jam dan 1 bulan = 29.53059 hari.
Sistem Sidereal, didasarkan atas pergerakan relatif bulan dan matahari terhadap bintang dan alam semesta, yaitu 1 hari = 23 jam 56 menit 4.0609 detik = 86164.0906 detik dan 1 bulan = 27.321661 hari.
Sebuah catatan tentang kecepatan bulan (v). Ada dua tipe kecepatan bulan:
Kecepatan relatif terhadap bumi yang bisa dihitung dengan rumus berikut Ve = 2 π R / T dimana R = jari-jari revolusi bulan = 384264 km. T = periode revolusi bulan = 655.71986 jam. Jadi Ve = 2 x 3.14162 x 384264 km / 655.71986 jam = 3682.07 km/jam
Kecepatan relatif terhadap bintang atau alam semesta. Einstein mengusulkan bahwa kecepatan jenis kedua ini dihitung dengan mengalikan yang pertama dengan cosinus α, sehingga: v = Ve . Cos α, dimana α adalah sudut yang dibentuk oleh revolusi bumi selama 1 bula sideral α = 26.92848o
Jadi:
C . t = 12000 . L
C . t = 12000 . v . T
C . t = 12000 . (Ve . Cos α) . T
Keterangan:
L = v . T dan v = Ve . Cos α
Ve = 3682.07 km/jam
Α =26.92848o
T = 655.71986 jam
T = 86164.0906 s
C = 12000 . Ve . Cos α . T / t
C =12000 x 3682.07 km/jam x 0.89157 x 655.71986 jam x 86164.0906 detik
C = 299792.5 km/detik
Bandingkan C (kecepatan sang urusan) hasil pengukuran dengan nilai C (kecepatan cahaya) yang sudah diketahui!
Referensi:
https://id.wikipedia.org/wiki/Cahaya
https://id.wikipedia.org/wiki/Laju_cahaya
http://www.yusranphysics.tk/2014/05/kecepatan-cahaya-menurut-tinjauan-al.html
http://ajaibdananeh.blogspot.co.id/2015/03/ternyata-kecepatan-cahaya-ada-dalam-al.html
Jarak yang dicapai “Sang urusan” selama 1 hari = jarak yang ditempuh bulan selama 1000 tahun atau 12000 bulan.
C . t = 12000.L
Dimana:
C = Kecepatan Sang urusan
t = waktu dalam 1 hari
L = panjang rute edar bulan selama 1 bulan.
Berbagai sistem kalender telah diuji, namun “Sistem kalender bulan sidereal”menghasilkan nilai C yang persis sama dengan nilai C yang sudah diketahui melalui pengukuran.
Ada dua macam sistem kalender bulan:
Sistem Synodik, didasarkan atas penampakan semu gerak bulan dan matahari dari bumi, yaitu 1 hari = 24 jam dan 1 bulan = 29.53059 hari.
Sistem Sidereal, didasarkan atas pergerakan relatif bulan dan matahari terhadap bintang dan alam semesta, yaitu 1 hari = 23 jam 56 menit 4.0609 detik = 86164.0906 detik dan 1 bulan = 27.321661 hari.
Sebuah catatan tentang kecepatan bulan (v). Ada dua tipe kecepatan bulan:
Kecepatan relatif terhadap bumi yang bisa dihitung dengan rumus berikut Ve = 2 π R / T dimana R = jari-jari revolusi bulan = 384264 km. T = periode revolusi bulan = 655.71986 jam. Jadi Ve = 2 x 3.14162 x 384264 km / 655.71986 jam = 3682.07 km/jam
Kecepatan relatif terhadap bintang atau alam semesta. Einstein mengusulkan bahwa kecepatan jenis kedua ini dihitung dengan mengalikan yang pertama dengan cosinus α, sehingga: v = Ve . Cos α, dimana α adalah sudut yang dibentuk oleh revolusi bumi selama 1 bula sideral α = 26.92848o
Jadi:
C . t = 12000 . L
C . t = 12000 . v . T
C . t = 12000 . (Ve . Cos α) . T
Keterangan:
L = v . T dan v = Ve . Cos α
Ve = 3682.07 km/jam
Α =26.92848o
T = 655.71986 jam
T = 86164.0906 s
C = 12000 . Ve . Cos α . T / t
C =12000 x 3682.07 km/jam x 0.89157 x 655.71986 jam x 86164.0906 detik
C = 299792.5 km/detik
Bandingkan C (kecepatan sang urusan) hasil pengukuran dengan nilai C (kecepatan cahaya) yang sudah diketahui!
Referensi:
https://id.wikipedia.org/wiki/Cahaya
https://id.wikipedia.org/wiki/Laju_cahaya
http://www.yusranphysics.tk/2014/05/kecepatan-cahaya-menurut-tinjauan-al.html
http://ajaibdananeh.blogspot.co.id/2015/03/ternyata-kecepatan-cahaya-ada-dalam-al.html
subhanallah, terimakasih infonya
BalasHapusTerimakasih infonya, ditunggu artikel selanjutnya...
BalasHapusTerimkasih, ketika Rasulullah melakukan perjalanan untuk Isra Miraj beliau juga pergi dalam satu malam untuk itu banyak sebagian orang yang berpendapat bahwa Rasulullah pergi dengan mengendarai burak yang berkecepatan cahaya yang dijelaskan di atas. Allahu bish shawab
BalasHapusApakah ini berarti kecepatan malaikat bisa diketahui, bukannya para Malaikat tercipta dari cahaya.. thanks gan.
BalasHapussubhanallah , makasih gan pencerahan tafsir nya
BalasHapus