Sudah tahu kan tentang system penanggalan
dalam islam? Kalender yang kita gunakan saat ini kita kenal sebagai kalender
masehi. Kalender masehi merujuk pada perputaran matahari sebagai acuan
penanggalannya. Nah, islam juga punya system penanggalan sendiri, kita kenal
sebagai kalender hijriyah. Bedanya dengan kalender masehi, kalender hijriyah ini
mengacu pada perputaran bulan untuk perhitungannya.
Kalender Hijriyah atau Kalender
Islam (bahasa Arab: التقويم الهجري; at-taqwim
al-hijri), adalah kalender yang digunakan oleh umat Islam,
termasuk dalam menentukan tanggal atau bulan yang berkaitan dengan ibadah, atau
hari-hari penting lainnya. Kalender ini dinamakan Kalender Hijriyah, karena
pada tahun pertama kalender ini adalah tahun di mana terjadi peristiwa Hijrah-nya Nabi Muhammad dari Makkah ke Madinah, yakni pada tahun 622
M. Di beberapa negara yang berpenduduk mayoritas Islam, Kalender Hijriyah juga
digunakan sebagai sistem penanggalan sehari-hari.
Dalam Al-Qur’an sendiri ada beberapa ayat
yang dijadikan acuan dalam sistem penanggalan hijriyah ini,
Surat Yunus ayat 5:
هُوَ الَّذِي جَعَلَ الشَّمْسَ ضِيَاءً
وَالْقَمَرَ نُورًا وَقَدَّرَهُ مَنَازِلَ لِتَعْلَمُوا عَدَدَ السِّنِينَ وَالْحِسَابَ
مَا خَلَقَ اللَّهُ ذَلِكَ إِلا بِالْحَقِّ يُفَصِّلُ الآيَاتِ لِقَوْمٍ
يَعْلَمُونَ.
„Dia-lah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan
bercahaya dan ditetapkan-Nya manzilah-manzilah (tempat-tempat) bagi perjalanan
bulan itu, supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu). Allah
tidak menciptakan yang demikian itu melainkan dengan hak. Dia menjelaskan
tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada orang-orang yang mengetahui.“(Yunus : 5)
Kemudian Surat At-Taubah ayat 36 yang artinya:
"Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi
Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan
langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang
lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan
perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun memerangi kamu
semuanya, dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang
bertakwa." (QS.
At-Taubah[9]:36)
Mari kita pelajari lebih lanjut tentang system
penanggalan hijriyah ini.
Dalam penanggalan Hijriah hari baru berawal
setelah Matahari terbenam dan berlangsung sampai saat terbenamnya Matahari
keesokan harinya. Misalnya, hari pertama dimulai sejak matahari terbenam hari
sabtu dan berakhir sampai matahari terbenam pada hari minggu. Hari kedua
dimulai sejak matahari terbenam hari minggu sampai matahari terbenam keesokan
harinya, hari senin. Begitu seterusnya. Ketujuh hari dalam penanggalan Hijriah
memang tidak dinamai, melainkan dinomori.
Dari tahun ke tahun dengan akumulasi
perbedaan sekitar sebelas hari tiap tahunnya, misalnya, hari raya haji tidak
selalu datang pada musim yang sama. Kadang hari raya haji terjadi pada musim
panas dengan sinar matahari yang terik, kadang terjadi pada musim dingin yang
menggigil. Mengapa terjadi perbedaan sekitar sebelas hari antara penanggalan
Islam dengan penanggalan yang kita gunakan sehari-hari, yang resmi digunakan
oleh dunia internasional?
Kalender Hijriyah dibangun berdasarkan
rata-rata silkus sinodik
bulan kalender lunar (qomariyah),
memiliki 12 bulan dalam setahun. Dengan menggunakan
siklus sinodik bulan, bilangan hari dalam satu tahunnya adalah (12 x 29,53059
hari = 354,36708 hari).Hal inilah yang menjelaskan 1 tahun Kalender Hijriah
lebih pendek sekitar 11 hari dibanding dengan 1 tahun Kalender Masehi.
Faktanya, siklus sinodik bulan
bervariasi. Jumlah hari dalam satu bulan dalam Kalender Hijriah bergantung pada
posisi bulan, bumi dan matahari. Usia bulan yang mencapai 30 hari bersesuaian
dengan terjadinya bulan baru (new moon) di titik apooge,
yaitu jarak terjauh antara bulan dan bumi, dan pada saat yang bersamaan, bumi
berada pada jarak terdekatnya dengan matahari (perihelion). Sementara itu, satu bulan yang berlangsung 29
hari bertepatan dengan saat terjadinya bulan baru di perige (jarak
terdekat bulan dengan bumi) dengan bumi berada di titik terjauhnya dari
Matahari (aphelion). Dari sini terlihat bahwa usia bulan tidak tetap melainkan
berubah-ubah (29 - 30 hari) sesuai dengan kedudukan ketiga benda langit
tersebut (Bulan, Bumi dan Matahari).
Penentuan awal bulan (new moon)
ditandai dengan munculnya penampakan (visibilitas) Bulan Sabit pertama kali (hilal)
setelah bulan baru (konjungsi atau ijtimak). Pada fase ini, Bulan
terbenam sesaat setelah terbenamnya Matahari, sehingga posisi hilal berada di
ufuk barat. Jika hilal tidak dapat terlihat pada hari ke-29, maka jumlah hari
pada bulan tersebut dibulatkan menjadi 30 hari. Tidak ada aturan khusus
bulan-bulan mana saja yang memiliki 29 hari, dan mana yang memiliki 30 hari.
Semuanya tergantung pada penampakan hilal.
Itulah sekilas gambaran tentang system penanggalan dalam
kalender hijriyah. Semoga bermanfaat.
Referensi: