Kamis, 12 Mei 2016

Sistem Penanggalan dalam Islam

Sudah tahu kan tentang system penanggalan dalam islam? Kalender yang kita gunakan saat ini kita kenal sebagai kalender masehi. Kalender masehi merujuk pada perputaran matahari sebagai acuan penanggalannya. Nah, islam juga punya system penanggalan sendiri, kita kenal sebagai kalender hijriyah. Bedanya dengan kalender masehi, kalender hijriyah ini mengacu pada perputaran bulan untuk perhitungannya.
Kalender Hijriyah atau Kalender Islam (bahasa Arab: التقويم الهجري; at-taqwim al-hijri), adalah kalender yang digunakan oleh umat Islam, termasuk dalam menentukan tanggal atau bulan yang berkaitan dengan ibadah, atau hari-hari penting lainnya. Kalender ini dinamakan Kalender Hijriyah, karena pada tahun pertama kalender ini adalah tahun di mana terjadi peristiwa Hijrah-nya Nabi Muhammad dari Makkah ke Madinah, yakni pada tahun 622 M. Di beberapa negara yang berpenduduk mayoritas Islam, Kalender Hijriyah juga digunakan sebagai sistem penanggalan sehari-hari.
Dalam Al-Qur’an sendiri ada beberapa ayat yang dijadikan acuan dalam sistem penanggalan hijriyah ini,
Surat Yunus ayat 5:
هُوَ الَّذِي جَعَلَ الشَّمْسَ ضِيَاءً وَالْقَمَرَ نُورًا وَقَدَّرَهُ مَنَازِلَ لِتَعْلَمُوا عَدَدَ السِّنِينَ وَالْحِسَابَ مَا خَلَقَ اللَّهُ ذَلِكَ إِلا بِالْحَقِّ يُفَصِّلُ الآيَاتِ لِقَوْمٍ يَعْلَمُونَ.
„Dia-lah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya dan ditetapkan-Nya manzilah-manzilah (tempat-tempat) bagi perjalanan bulan itu, supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu). Allah tidak menciptakan yang demikian itu melainkan dengan hak. Dia menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada orang-orang yang mengetahui.“(Yunus : 5)
Kemudian Surat At-Taubah ayat 36 yang artinya:
"Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun memerangi kamu semuanya, dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa." (QS. At-Taubah[9]:36)
Mari kita pelajari lebih lanjut tentang system penanggalan hijriyah ini.
Dalam penanggalan Hijriah hari baru berawal setelah Matahari terbenam dan berlangsung sampai saat terbenamnya Matahari keesokan harinya. Misalnya, hari pertama dimulai sejak matahari terbenam hari sabtu dan berakhir sampai matahari terbenam pada hari minggu. Hari kedua dimulai sejak matahari terbenam hari minggu sampai matahari terbenam keesokan harinya, hari senin. Begitu seterusnya. Ketujuh hari dalam penanggalan Hijriah memang tidak dinamai, melainkan dinomori.
Dari tahun ke tahun dengan akumulasi perbedaan sekitar sebelas hari tiap tahunnya, misalnya, hari raya haji tidak selalu datang pada musim yang sama. Kadang hari raya haji terjadi pada musim panas dengan sinar matahari yang terik, kadang terjadi pada musim dingin yang menggigil. Mengapa terjadi perbedaan sekitar sebelas hari antara penanggalan Islam dengan penanggalan yang kita gunakan sehari-hari, yang resmi digunakan oleh dunia internasional?
Kalender Hijriyah dibangun berdasarkan rata-rata silkus sinodik bulan kalender lunar (qomariyah), memiliki 12 bulan dalam setahun. Dengan menggunakan siklus sinodik bulan, bilangan hari dalam satu tahunnya adalah (12 x 29,53059 hari = 354,36708 hari).Hal inilah yang menjelaskan 1 tahun Kalender Hijriah lebih pendek sekitar 11 hari dibanding dengan 1 tahun Kalender Masehi.
Faktanya, siklus sinodik bulan bervariasi. Jumlah hari dalam satu bulan dalam Kalender Hijriah bergantung pada posisi bulan, bumi dan matahari. Usia bulan yang mencapai 30 hari bersesuaian dengan terjadinya bulan baru (new moon) di titik apooge, yaitu jarak terjauh antara bulan dan bumi, dan pada saat yang bersamaan, bumi berada pada jarak terdekatnya dengan matahari (perihelion). Sementara itu, satu bulan yang berlangsung 29 hari bertepatan dengan saat terjadinya bulan baru di perige (jarak terdekat bulan dengan bumi) dengan bumi berada di titik terjauhnya dari Matahari (aphelion). Dari sini terlihat bahwa usia bulan tidak tetap melainkan berubah-ubah (29 - 30 hari) sesuai dengan kedudukan ketiga benda langit tersebut (Bulan, Bumi dan Matahari).
Penentuan awal bulan (new moon) ditandai dengan munculnya penampakan (visibilitas) Bulan Sabit pertama kali (hilal) setelah bulan baru (konjungsi atau ijtimak). Pada fase ini, Bulan terbenam sesaat setelah terbenamnya Matahari, sehingga posisi hilal berada di ufuk barat. Jika hilal tidak dapat terlihat pada hari ke-29, maka jumlah hari pada bulan tersebut dibulatkan menjadi 30 hari. Tidak ada aturan khusus bulan-bulan mana saja yang memiliki 29 hari, dan mana yang memiliki 30 hari. Semuanya tergantung pada penampakan hilal.
Itulah sekilas gambaran tentang system penanggalan dalam kalender hijriyah. Semoga bermanfaat.

Referensi:


Rabu, 11 Mei 2016

Puasa, Kehidupan, dan Kesehatan


Apa yang kamu bayangkan ketika mendengar kata puasa? Mungkin pemikiran seperti ini akan terlintas dipikiranmu "Aaah, harus menahan haus dari pagi sampai maghrib, pasti terasa lapar, haus, apalagi kalua cuaca panas". Pemikiran seperti itu biasanya membuat beberapa orang mengerjakan puasa wajib dengan perasaan 'terpaksa' dan malas untuk mengerjakan puasa Sunnah.

Untuk kamu yang masih punya perasaan “kurang ikhlas” dalam berpuasa mungkin pembahasan tentang puasa di bawah ini bisa membuat kamu sedikit termotivasi untuk berpuasa dengan setulus hati. Silakan dibaca!

Sebagai permulaan kita bahas dulu apa itu puasa. Makna puasa dalam bahasa Arab adalah '' shaum '' dan'' '' Siyam . Kata " shaum " berarti " untuk menjauhkan diri dari sesuatu, menahan diri. Puasa adalah menahan diri dari makan dan minum serta segala perbuatan yang bisa membatalkan puasa, mulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari, dengan syarat tertentu, untuk meningkatkan ketakwaan seorang muslim.

Puasa ada yang hukumnya wajib ada pula yang Sunnah. Salah satu puasa yang hukumnya wajib adalah puasa di bulan Ramadhan. Sementara puasa Sunnah diantaranya adalah puasa pada hari senin dan kamis, puasa daud, dan puasa 3 hari pada setiap pertengahan bulan. Selain sebagai ibadah, puasa ternyata memiliki dampak yang baik bagi kehidupan dan kesehatan.

Dalam kaitannya dengan kehidupan, puasa mengajarkan kita untuk dapat bersabar dan mengendalikan diri. Kemampuan setiap orang dalam mengendalikan dirinya merupakan aspek penting dalam pergaulan manusia untuk menuju tata kehidupan yang harmonis, penuh tenggang rasa, dan cinta kasih. Puasa juga melatih kejujuran kita. Seseorang yang menjalani puasa secara ikhlas akan bersikap enggan untuk membohongi diri sendiri. Sekalipun tidak ada orang yang melihat, dia tidak akan mencuri-curi kesempatan untuk makan dan minum atau melakukan hal lain yang dapat membatalkan puasanya.

Seperti yang telah disinggung di atas, puasa ternyata memiliki dampak positif bagi kesehatan Berikut adalah beberapa manfaat puasa bagi kesehatan:


Pola Pikir yang Lebih Tajam & Kreatif


Puasa membuat pikiran menjadi lebih tenang dan juga melambat, uniknya menurut penelitian ternyata pikiran yang melambat ini membuatnya justru bekerja lebih tajam. Selain itu ditinjau dari segi insting, masalah rasa lapar adalah masalah kelanjutan hidup sehingga wajar jika rasa lapar memaksa kita untuk berpikiran lebih tajam dan kreatif.

Hal ini juga dibuktikan dengan suatu kasus pada sekelompok mahasiswa di University of Chicago yang diminta berpuasa selama tujuh hari. Selama masa itu, terbukti bahwa kewaspadaan mental mereka meningkat dan progres mereka dalam berbagai penugasan kampus mendapat nilai “REMARKABLE.”


Membantu menjaga Berat badan


Puasa bisa membantu menurunkan berat badan dengan lebih cepat, karena akan mengurangi timbunan lemak dalam tubuh. Namun puasa tidak bisa dijadikan sebagai strategi untuk menurunkan berat badan yang baik. Menjaga berat badan yang seimbang, adalah langkah awal yang baik untuk bisa hidup yang sehat berkualitas


Meningkatkan kekebalan tubuh


Bukannya lemas sehingga menjadi gampang sakit, ternyata puasa justru meningkatkan kekebalan tubuh. Hal ini didukung oleh penelitian yang bahkan sudah umum, yaitu mengenai: Ketika seorang berpuasa maka akan terjadi peningkatan Limfosit sampai dengan 10 kali lipat dalam tubuhnya, hal ini memberikan pengaruh yang besar terhadap sistem imunitas tubuh, sehingga puasa justru menghindarkan kita dari berbagai virus dari lingkungan luar/makanan yang tidak baik.


Meningkatkan detoksifikasi

Makanan-makanan olahan banyak mengandung aditif zat kimia, yang bisa menjadi racun dalam tubuh. Sebagian besar dari zat racun ini tersimpan dalam lemak tubuh, dan lemak ini akan dibakar selama kita berpuasa secara berkelanjutan. Dengan demikian, racun-racun tersebut secara otomatis juga ikut dilepaskan keluar dari tubuh. Sementara itu organ hati, ginjal dan organ lain dalam tubuh juga melakukan proses detoksifikasi


Pencegah & Penyembuh Penyakit Mental

Otak kita didalamnya memiliki fungsi pembersih dan penyehat otak dengan bantuan sel yang disebut dengan “neuroglial cells”. Saat berpuasa, sel-sel neuron yang mati atau sakit, akan dimakan” oleh sel-sel neuroglial ini, dimana hal ini akan berdampak pula pada mental seseorang. bahkan, seorang ilmuwan di bidang kejiwaan yang bernama Dr. Ehret menyatakan bahwa: “Beberapa hari berpuasa akan memberikan dampak pada kesehatan fisik dan lebih lanjut untuk mendapatkan kesehatan mental, seseorang harus menjalani puasa lebih dari 21 hari.

Itu hanya beberapa manfaat dari berpuasa, masih banyak lagi manfaat puasa yang lainnya. Jadi sudah jelas bukan? Allah memerintahkan kita untuk melakukan sesuatu tanpa kesia-siaan, pasti ada manfaatnya. Jadi apakah kamu masih malas untuk berpuasa?


Referensi:

https://id.wikipedia.org/wiki/Saum

http://www.hakikatislam.com/pertanyaan-jawaban/bermacam-macam/apa-arti-puasa---shaum

http://blog.lazada.co.id/10-manfaat-dampak-ilmiah-puasa-pada-kesehatan-tubuh/

http://www.carakhasiatmanfaat.com/artikel/manfaat-puasa-bagi-kesehatan.html

Selasa, 10 Mei 2016

Tokoh Ilmuan Muslim


Berkaitan dengan sains dan islam, tak ada salahnya jika kita sedikit menyinggung tentang tokoh-tokoh yang berjasa di dalamnya. Ada banyak sekali ilmuan-ilmuan muslim yang berjasa dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Berikut adalah beberapa diantaranya:

Ibnu Sina
Nama lengkapnya Abū ‘Alī al-Husayn bin ‘Abdullāh bin Sīnā. Ibnu Sina lahir pada 980 di Afsyahnah daerah dekat Bukhara, sekarang wilayah Uzbekistan (kemudian Persia), dan meninggal pada bulan Juni 1037 di Hamadan, Persia (Iran).
Dalam sejarah kedokteran Islam, Ibnu Sina yang dikenal juga sebagai Avicenna di dunia barat, adalah seorang pakar ilmu kedokteran kelahiran Persia. Sebagian besar karya beliau dalam dunia kedokteran telah diterapkan oleh para dokter hingga pada saat ini. Salah satu buku karya Ibnu Sina (Avicenna) dalam bidang kedokteran yang sangat terkenal adalah Qonun Fi Thibb (Canon of Medicine).
Karangan Ibnu Sina ini dianggap sebagai pharmacopoeia pertama karena berisi hasil eksperimen sistematis dan ilmu fisiologi yang ter-ukur, deteksi sifat penyakit menular, pengenalan karantina untuk membatasi penyebaran penyakit menular, pemahaman berdasarkan bukti medis, eksperimen medis, percobaan-percobaan klinis, percobaan acak yang terkontrol, tes kemanjuran obat, clinical pharmacology, neuropsychiatry,  psikologi fisiologis, analisis faktor risiko, dan ide dari suatu sindrom pada diagnosa penyakit tertentu. Beliau sampai saat ini dianggap oleh banyak orang sebagai “Bapak Kedokteran Modern.”. di antara penemuan-penemuan Ibnu sina adalah: teori penularan TBC, termometer untuk mengukur suhu udara, teori etanol dapat membunuh mikroorganisme, pengukur denyut nadi, dan lain sebagainya.

Abu Raihan Al-Biruni 
Abu Raihan Al-Biruni  merupakan matematikawan Persia, astronom, fisikawan, sarjana, penulis ensiklopedia, filsuf, pengembara, sejarawan, ahli farmasi dan guru, yang banyak menyumbang kepada bidang matematika, filsafat, obat-obatan. Abu Raihan Al-Biruni dilahirkan di Khawarazmi, Turkmenistan atau Khiva di kawasan Danau Aral di Asia Tengah yang pada masa itu terletak dalam kekaisaran Persia. Dia belajar matematika dan pengkajian bintang dari Abu Nashr Mansur. Abu Raihan Al-Biruni merupakan teman filsuf dan ahli obat-obatan Abu Ali Al-Hussain Ibn Abdallah Ibn Sina/Ibnu Sina, sejarawan, filsuf, dan pakar etik Ibnu Miskawaih, di universitas dan pusat sains yang didirikan oleh putera Abu Al Abbas Ma’mun Khawarazmshah. Dia lahir 15 September 973 dan meninggal  13 Desember 1048. Bidang lain: Astronomy, Mathematics, determined Earth’s circumference.

Al Khawarizmi
Beliau dikenal sebagai Penemu Aljabar dan Angka Nol. Nama Asli dari Al-Khawarizmi ialah Muhammad Ibn Musa al-khawarizmi. Selain itu beliau dikenali sebagai Abu Abdullah Muhammad bin Ahmad bin Yusoff. Al-Khawarizmi dikenal di Barat sebagai al-Khawarizmi, al-Cowarizmi, al-Ahawizmi, al-Karismi, al-Goritmi, al-Gorismi dan beberapa cara ejaan lagi. Ia dikenal sebagai penemu dari Aljabar dan juga angka nol. Beliau dilahirkan di Bukhara.Tahun 780-850M adalah zaman kegemilangan al-Khawarizmi. al-Khawarizmi telah wafat antara tahun 220 dan 230M. Ada yang mengatakan al-Khawarizmi hidup sekitar awal pertengahan abad ke-9M. Sumber lain menegaskan beliau hidup di Khawarism, Usbekistan pada tahun 194H/780M dan meninggal tahun 266H/850M di Baghdad.
Dalam pendidikan telah dibuktikan bahawa al-Khawarizmi adalah seorang tokoh Islam yang berpengetahuan luas. Pengetahuan dan keahliannya bukan hanya dalam bidang syariat tapi di dalam bidang falsafah, logika, aritmatika, geometri, musik, ilmu hitung, sejarah Islam dan kimia.

Al-Kindi
Al-Kindi menyandang sebutan sebagai sang filosofi arab, sementara nama lengkapnya adalah Abu Yūsuf Yaʻqūb ibn ʼIsḥāq aṣ-Ṣabbāḥ al-Kindī dalam bahasa latin disebut juga dengan nama Alkindus. Al-kindi adalah ilmuwan islam dengan pemikiran yang menghasilkan teori hampir pada semua bidang keilmuwan. Sebut saja, matematika, kimia, kedokteran, teori musik, kriptografi, metafisika, optik, epistemologi, astronomi dan tentu saja filosofi. Beliau lahir tahun 801 di Basra, Irak dan meninggal tahun 873 di Baghdad, Irak

Jabir ibn Hayyan
Jabir ibn Hayyan adalah tokoh terkenal islam dalam hal kimia pada abad ke 8. Sebenarnya banyak teori dan pemikirannya dibidang lain seperti astronomi, fisika, geografi dan dan seorang insinyur. Beliau dikenal juga dengan nama Geber, karyanya dibidang ilmu kimia adalah tentang percampuran sulfur dan dia juga menemukan alat-alat kimia yang digunakan dalam penelitian yang metodenya masih dipakai sampai sekarang. Arti nama Hayyan adalah hidup, terjaga atau orang yang punya harga diri. Beliau lahir tahun 722 dan meninggal tahun 804.

Demikianlah beberapa tokoh-tokoh ilmuan muslim yang berjasa dalam perkembangan sains dan teknologi. Semoga dengan mengenal ilmuan-ilmuan tersebut kita dapat termotivasi untuk terus belajar dan ikut serta berperan dalam memajukan ilmu pengetahuan.

Referensi:
http://www.biografiku.com/2009/01/biografi-al-khawarizmi.html
http://namacowok.com/nama-nama-tokoh-ilmuwan-islam-terkenal-dunia/
http://pelajaranbarulagi.blogspot.co.id/2013/01/ilmuan-dan-tokoh-sains-muslim-yang-hebat.html
http://cyberdakwah.com/2014/03/mengenal-8-ilmuan-muslim-dalam-bidang-sains-dan-kedoteran/


Senin, 09 Mei 2016

Biologi dalam Al-Qur'an: Penyerbukan Tanaman

Penyerbukan, atau polinasi (dari bahasa Inggris, pollination cf. pollen, "serbuk sari"), adalah jatuhnya serbuk sari pada permukaan putik. Pada sebagian besar bunga, peristiwa ini berarti "jatuh pada bagian kepala putik". Penyerbukan merupakan bagian penting dari proses reproduksi tumbuhan berbiji.

Penyerbukan yang sukses akan diikuti segera dengan tumbuhnya buluh serbuk yang memasuki saluran putik menuju bakal biji. Di bakal biji terjadi peristiwa penting berikutnya, pembuahan.

Penyerbukan berlangsung dengan berbagai cara dan perantara. Secara alami penyerbukan terjadi dengan bantuan angin, air, serangga, burung dan hewan lainnya. Ketika serangga mengambil nektar pada sekuntum bunga, maka tanpa disadarinya dia telah menggugurkan serbuh sari pada kepala putik bunga. Terkadang juga dia membawa serbuk sari yang melekat di kakinya ke bunga lain dan proses penyerbukanpun terjadi. Selain itu peran manusia terkadang diperlukan sebagai perantara penyerbukan. Misalnya pada penyerbukan pohon kurma dan salak.

Tahukah kalian semua bahwasannya pengetahuan yang kita peroleh di abad modern ini ternyata telah termaktub dalam dalam Al-Qur'an. Kitab yang turun lebih dari empat belas abad silam. Bayangkan. Secara tersurat Allah swt menjelaskan proses penyerbukan pada tanaman bunga sebagai berikut.


" Dan Kami telah meniupkan angin untuk mengawinkan (tumbuh-tumbuhan) dan Kami turunkan hujan dari langit, lalu Kami beri minum kamu dengan air itu, dan sekali-kali bukanlah kamu yang menyimpannya." (QS Al-Hijr : 22) 
 
Pada surat Al-Hijr ayat 22 tersebut dijelaaskan secara gamblang bagaimana angin berperan pada proses perkembang biakan tumbuhan.Sebagaimana telah kita sebutkan di atas bahwa angin termasuk salah satu pengantar mempelai jantan (serbuk sari) kepada mempelai betina yang bernama putik. Allah menjelaskan dalam ayat tersebut dengan kata 'mengawinkan' yang merujuk kepada angin sebagai subjek atau pelakunya.

Selain ayat diatas Allah SWT juga berfirman tentang adanya jantan dan betina pada setiap makhluk ciptaannya, diantara firman-Nya yang berbunyi:


و منْ كلّ شيْءٍ خلْقنا زوْجيْن لعلكمْ تذ كّروْن

Artinya: Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingat akan kebesaran Allah (Adz-Dzariyat: 39).

Dan Allah juga berfirman dalam surat Taha ayat 53 yang berbunyi:


وانْزل من السّماء ماءً فاَخْرجْنا به ازْواجاً منْ نباتٍ شتّى

Artinya: Dan Menurunkan dari langit air hujan. Maka Kami tumbuhkan dengan air hujan itu berjenis-jenis dari tumbuhan-tumbuhan yang bermacam-macam.

Keterangan diatas adalah salah satu mukjizat yang telah diberikan oleh Allah yang tercantum dalam al-Qur’an. Hal tersebut sebagaimana sunnah bagi makhluk ciptaan-Nya, ilmu pengetahuan modern telah mentapkan bahwa tumbuh-tumbuhan (bunga) terbagi menjadi tiga macam, yaitu: bunga jantan, bunga betina, dan bunga jantan-betina (gabungan dari bagian jantan dan betina).

Maha benar Allah dengan segala firman-Nya

Minggu, 08 Mei 2016

Gelombang

Kali ini kita akan membahas tentang ayat-ayat yang berkaitan dengan gelombang

Gelombang adalah getaran yang merambat. Bentuk ideal dari suatu gelombang akan mengikuti gerak sinusoide. Selain radiasi elektromagnetik, dan mungkin radiasi gravitasional, yang bisa berjalan lewat ruang hampa udara, gelombang juga terdapat pada medium (yang karena perubahan bentuk dapat menghasilkan gaya pegas) di mana mereka dapat berjalan dan dapat memindahkan energi dari satu tempat kepada lain tanpa mengakibatkan partikel medium berpindah secara permanen; yaitu tidak ada perpindahan secara masal.

Ayat Al-Qur’an yang berkaitan dengan gelombang:
 
Anaknya menjawab: "Aku akan mencari perlindungan ke gunung yang dapat memeliharaku dari air bah!" Nuh berkata: "Tidak ada yang melindungi hari ini dari azab Allah selain Allah (saja) Yang Maha Penyayang." Dan GELOMBANG menjadi penghalang antara keduanya; maka jadilah anak itu termasuk orang-orang yang ditenggelamkan. (Q.S. Huud : 43)

MACAM-MACAM GELOMBANG
Berdasarkan Mediumnya Gelombang dibagi dua, yaitu :

Gelombang Mekanik
Gelombang mekanik adalah gelombang yang dalam proses perambatannya memerlukan medium (zat perantara) . Artinya jika tidak ada medium, maka gelombang tidak akan terjadi. Contohnya adalah Gelombang Bunyi yang zat perantaranya udara, jadi jika tidak ada udara bunyi tidak akan terdengar.

Ayat Al-Qur’an tentang gelombang mekanik:
Dan tatkala datang azab Kami, Kami selamatkan Syu'aib dan orang-orang yang beriman bersama-sama dengan dia dengan rahmat dari Kami, dan orang-orang yang zalim dibinasakan oleh satu SUARA yang mengguntur, lalu jadilah mereka mati bergelimpangan di rumahnya. (Q.S. Huud : 94)

Gelombang Elektromagnetik
Gelombang Elektromagnetik adalah gelombang yang dalam proses perambatannya tidak memerlukan medium (zat perantara). Artinya gelombang ini bisa merambat dalam keadaan bagaimanapun tanpa memerlukan medium. Contohnya adalah gelombang cahaya yang terus ada dan tidak memerlukan zat perantara.

Ayat Al-Qur’an tentang gelombang elektromagnetik:
Demi matahari dan cahayanya di pagi hari, (Q.S. Asy-Syams : 1)

Berdasarkan Arah Getar dan Arah Rambatnya, Gelombang dibagi menjadi dua, yaitu :

Gelombang Transversal
Gelombang Transversal adalah gelombang yang arah getarnya tegak lurus dengan arah rambatannya. Bentuk Getarannya berupa lembah dan bukit. Contohnya adalah gelombang pada tali yang saya contohkan di atas.

Ayat Al-Qur’an tentang gelombang transversal:
Anaknya menjawab: "Aku akan mencari perlindungan ke gunung yang dapat memeliharaku dari air bah!" Nuh berkata: "Tidak ada yang melindungi hari ini dari azab Allah selain Allah (saja) Yang Maha Penyayang." Dan GELOMBANG menjadi penghalang antara keduanya; maka jadilah anak itu termasuk orang-orang yang ditenggelamkan. (Q.S. Huud : 43)

Gelombang Longitudinal

Gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah rambatnya sejajar dengan arah getarannya. Bentuk getarannya berupa rapatan dan renggangan. Arah rambat gelombangnya ke kiri dan ke kanan, dan arah getarnya ke kiri dan ke kanan pula. Oleh karena itu gelombang ini adalah gelombang longitudinal yang arah getar dan arah rambatnya sejajar. Contoh gelombang ini adalah Gelombang bunyi, di udara yang dirambati gelombang ini akan terjadi rapatan dan renggangan pada molekul-molekulnya, dan saat ada rambatan molekul-molekul ini juga bergetar. Akan tetapi getaranya hanya sebatas gerak maju mundur dan tetap di titik keseimbang, sehingga tidak membentuk bukit dan lembah.

Ayat Al-Qur’an tentang gelombang longitudinal:
Maka mereka dibinasakan oleh SUARA keras yang mengguntur di waktu pagi, (Q.S. Al-Hijr : 83)

Referensi:
https://id.wikipedia.org/wiki/Gelombang
http://catatan-sederhana-megasari.blogspot.co.id/2014/08/ayat-ayat-seputar-getaran-gelombang-di.html
http://www.softilmu.com/2014/08/pengertian-dan-macam-macam-gelombang.html









Sabtu, 07 Mei 2016

BLACK HOLE (LUBANG HITAM)

Black Hole atau Lubang hitam adalah bagian dari Ruang Waktu yang merupakan gravitasi paling kuat, bahkan cahaya tidak bisa kabur. Teori Relativitas Umum memprediksi bahwa butuh massa besar untuk menciptakan sebuah Lubang Hitam yang berada di Ruang Waktu. Lubang ini disebut "hitam" karena menyerap apapun yang berada disekitarnya dan tidak dapat kembali lagi, bahkan cahaya. Secara teoritis, lubang hitam dapat memliki ukuran apa pun, dari mikroskopik sampai ke ukuran alam raya yang dapat diamati.

Black holes atau lubang hitam sebagaimana dalam definisi ilmuwan NASA adalah medan gravitasi sangat kuat. Saking kuatnya atau dalam ilmu fisika kekuatannya berdaya tak terhingga, sehingga benda-benda langit dapat tersedot dengan intensitas tinggi tanpa terkecuali. Bahkan, saking kuatnya daya gravitasi, cahaya pun tidak bisa menghindar dari sedotan yang mega dasyat.

Black hole terbentuk ketika sebuah bintang besar mulai habis usianya akibat kehabisan energi dan bahan bakar. Meski tidak terlihat, black hole memiliki magnet tingkat tinggi.

Dari fakta-fakta di atas dapat disimpulkan black hole memiliki ciri berikut :

1. Invisible (benda tak terlihat)

2. Vacuum Cleaner (gravitasi penyedot apa saja)

3. Move (yang bergerak dengan terus menerus)

Dalam Al-Qur’an ternyata ada ayat yang menyinggung tentng black hole, yaitu di surah at-Takwir [81] ayat 15-16 yang artinya:

"Aku bersumpah demi bintang tersembunyi. Yang bergerak cepat yang menyapu"

Ayat tersebut menyinggung tentang bintang yang memiliki cirri di bawah ini:

1. Khunnas = yang tersembunyi dan tidak terlihat selamanya. (Invisible)

2. Al Jawaari = yang beredar dan bergerak dengan kecepatan tinggi (Move)

3. Kunnas = yang menelan semua yang dilaluinya (inilah kerja dari Vacuum Cleaner).


Maha benar Allah dengan segala firman-Nya.


Referensi

https://id.wikipedia.org/wiki/Lubang_hitam

http://www.lensaindonesia.com/2014/02/13/misteri-black-hole-lubang-hitam-penyedot-semua-benda-langit.html

http://khazanah.republika.co.id/berita/dunia-islam/khazanah/12/08/16/m8u2mb-subhanallah-alquran-lebih-dulu-ungkap-detail-black-hole-2


Jumat, 06 Mei 2016

Kecepatan Cahaya dalam Al-Qur'an

Cahaya adalah energi berbentuk gelombang elekromagnetik yang kasat mata dengan panjang gelombang sekitar 380–750 nm. Pada bidang fisika, cahaya adalah radiasi elektromagnetik, baik dengan panjang gelombang kasat mata maupun yang tidak. Selain itu, cahaya adalah paket partikel yang disebut foton. Kedua definisi tersebut merupakan sifat yang ditunjukkan cahaya secara bersamaan sehingga disebut "dualisme gelombang-partikel". Paket cahaya yang disebut spektrum kemudian dipersepsikan secara visual oleh indera penglihatan sebagai warna. Bidang studi cahaya dikenal dengan sebutan optika, merupakan area riset yang penting pada fisika modern.

Laju cahaya (kelajuan cahaya dalam ruang vakum; kecepatan cahaya), disimbolkan dengan c, adalah sebuah konstanta fisika universal yang penting dalam banyak bidang fisika. Nilai presisinya adalah 299.792.458 meter per detik (kira-kira 3,00×108 m/s), karena panjang meter didefinisikan berdasarkan konstanta ini dan standar internasional waktu.

Mari kita lihat pembahasan tentang kecepatan cahaya dalam Al-Qur’an

Qs. 10 Yunus: 5. Dia-lah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya dan ditetapkan-Nya manzilah-manzilah (jalan-jalan) bagi perjalanan bulan itu, supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan. Allah tidak menciptakan yang demikian itu melainkan dengan haq. Dia menjelaskan tanda-tanda kepada orang-orang yang mengetahui.

Qs. 21 Anbiyaa: 33. Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya.

Qs. 32 Sajdah: 5. Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepadaNya dalam satu hari yang kadarnya adalah seribu tahun menurut perhitunganmu
 
Sekarang, mari kita perhatikan dengan seksama

Jarak yang dicapai “Sang urusan” selama 1 hari = jarak yang ditempuh bulan selama 1000 tahun atau 12000 bulan.


C . t = 12000.L
Dimana:
C = Kecepatan Sang urusan
t = waktu dalam 1 hari
L = panjang rute edar bulan selama 1 bulan.

Berbagai sistem kalender telah diuji, namun “Sistem kalender bulan sidereal”menghasilkan nilai C yang persis sama dengan nilai C yang sudah diketahui melalui pengukuran.
Ada dua macam sistem kalender bulan:
Sistem Synodik, didasarkan atas penampakan semu gerak bulan dan matahari dari bumi, yaitu 1 hari = 24 jam dan 1 bulan = 29.53059 hari.
Sistem Sidereal, didasarkan atas pergerakan relatif bulan dan matahari terhadap bintang dan alam semesta, yaitu 1 hari = 23 jam 56 menit 4.0609 detik = 86164.0906 detik dan 1 bulan = 27.321661 hari.

Sebuah catatan tentang kecepatan bulan (v). Ada dua tipe kecepatan bulan:
Kecepatan relatif terhadap bumi yang bisa dihitung dengan rumus berikut Ve = 2 π R / T dimana R = jari-jari revolusi bulan = 384264 km. T = periode revolusi bulan = 655.71986 jam. Jadi Ve = 2 x 3.14162 x 384264 km / 655.71986 jam = 3682.07 km/jam
Kecepatan relatif terhadap bintang atau alam semesta. Einstein mengusulkan bahwa kecepatan jenis kedua ini dihitung dengan mengalikan yang pertama dengan cosinus α, sehingga: v = Ve . Cos α, dimana α adalah sudut yang dibentuk oleh revolusi bumi selama 1 bula sideral α = 26.92848o

Jadi:
C . t = 12000 . L
C . t = 12000 . v . T
C . t = 12000 . (Ve . Cos α) . T

Keterangan:
L = v . T dan v = Ve . Cos α
Ve = 3682.07 km/jam
Α =26.92848o
T = 655.71986 jam
T = 86164.0906 s
C = 12000 . Ve . Cos α . T / t
C =12000 x 3682.07 km/jam x 0.89157 x 655.71986 jam x 86164.0906 detik
C = 299792.5 km/detik
Bandingkan C (kecepatan sang urusan) hasil pengukuran dengan nilai C (kecepatan cahaya) yang sudah diketahui!


Referensi:
https://id.wikipedia.org/wiki/Cahaya
https://id.wikipedia.org/wiki/Laju_cahaya
http://www.yusranphysics.tk/2014/05/kecepatan-cahaya-menurut-tinjauan-al.html
http://ajaibdananeh.blogspot.co.id/2015/03/ternyata-kecepatan-cahaya-ada-dalam-al.html


Selasa, 03 Mei 2016

Ayat Al-Qur'an yang membahas tentang Komet

Komet adalah benda langit yang mengelilingi matahari dengan garis edar berbentuk lonjong atau parabolis atau hiperbolis

Komet terbentuk dari es dan debu. Komet terdiri dari kumpulan debu dan gas yang membeku pada saat berada jauh dari Matahari. Ketika mendekati Matahari, sebagian bahan penyusun komet menguap membentuk kepala gas dan ekor. Komet juga mengelilingi Matahari, sehingga termasuk dalam sistem tata surya. Komet merupakan gas pijar dengan garis edar yang berbeda-beda. Panjang "ekor" komet dapat mencapai jutaan km. Beberapa komet menempuh jarak lebih jauh di luar angkasa daripada planet. Beberapa komet membutuhkan ribuan tahun untuk menyelesaikan satu kali mengorbit Matahari.

Salah satu jenis komet yang kita kenal adalah Komet Halley. Komet Halley adalah komet yang terlihat dari bumi setiap 75-76 tahun. Secara resmi diberi nama 1P/Halley, nama umumnya diberikan menurut nama Edmund Halley. Komet ini merupakan komet paling terkenal di antara komet-komet periodik lainnya. Walaupun pada setiap abad banyak komet berperiode panjang yang muncul dengan lebih terang dan dahsyat, Halley adalah satu-satunya komet dengan periode pendek yang dapat dilihat dengan mata telanjang, dan dipastikan kembali dalam rentang umur manusia pada umumnya.

Lalu apakah ada pembahasan tentang komet dalam Al-Qur’an?
Mari Kita telaah kandungan surat At-Thaariq



Demi langit dan yang datang pada malam hari,




tahukah kamu apakah yang datang pada malam hari itu?



(yaitu) bintang yang cahayanya menembus,
Di ayat pertama Allah SWT bersumpah dengan langit (as-samaa’) serta dengan suatu benda langit yang disebut ath-thaariq. Dalam bahasa Arab sehari-hari, istilah thaariq digunakan untuk menyebut tamu yang jarang muncul dan tiba-tiba datang di malam hari.

Dengan demikian jelaslah bahwa ath-thaariq dalam ayat ini adalah benda langit yang langka kehadirannya. Tidak setiap malam kita dapat menyaksikannya di langit, sebab dia datang sewaktu-waktu atau secara periodik. Benda langit yang seperti itu tiada lain adalah komet.

Terjemahan ayat ke 2: “Dan apakah yang membuatmu tahu tentang ath-thaariq?”. Sering juga diterjemahkan secara bebas: “Tahukah kamu apakah ath-thaariq itu?” Allah menggunakan kalimat wa maa adraaka (“tahukah kamu”) hanya dalam sepuluh Surat (69, 74, 77, 82, 83, 86, 90, 97, 101, 104) untuk mempertegas istilah-istilah yang unik. Biasanya wa maa adraaka digunakan untuk menjelaskan hal-hal yang berhubungan dengan hari kiamat (yaumud-diin, yaumul-fashl, haqqah, qaari`ah) atau azab neraka (saqar, sijjiin, haawiyah, huthamah) atau sesuatu yang misteri seperti lailatul-qadr.

Satu-satunya benda langit yang dijelaskan dengan wa maa adraaka hanyalah thaariq. Hal ini memperkuat penalaran kita bahwa thaariq adalah benda langit yang “tidak biasa” atau “jarang datang”, yaitu komet yang muncul sekali dalam puluhan atau ratusan tahun.

Identifikasi benda langit thaariq dengan "komet" ditunjang oleh data astronomi. Ketika Surat ath-Thaariq diwahyukan Allah pada tahun kedelapan kenabian atau tahun 618 Masehi, pada tahun itu muncul komet besar yang termasyhur dalam sejarah, yaitu apa yang sekarang kita namakan Komet Halley. Periode kedatangan komet ini pertama kali diteliti oleh ahli astronomi Inggris, Edmond Halley (1656–1742). Komet Halley datang rata-rata 76 tahun sekali, dan tahun kedatangannya ternyata dicatat oleh berbagai bangsa sepanjang zaman. Data astronomi telah merekam kehadirannya mulai tahun 390 sampai 1986 Masehi. Inilah tahun-tahun kedatangan Komet Halley: 390, 467, 542, 618 (zaman Nabi), 695, 772, 847, 923, 998, 1074, 1151, 1226, 1302, 1379, 1456, 1531, 1607, 1682 (zaman Halley), 1758, 1835, 1910, 1986, dan Insya Allah kelak akan muncul kembali tahun 2061 atau 2062.

An-najmu ts-tsaaqib (ayat 3). Terjemahan harfiahnya: “Benda langit yang melubangi.” Benda-benda langit selain matahari dan bulan dalam bahasa Arab disebut dengan istilah umum najm (jamak atau pluralnya nujuum), berasal dari kata kerja najama yang artinya “muncul kecil-kecil secara berserakan”. Itulah sebabnya istilah najm dapat juga berarti “rerumputan” yang berserakan di permukaan bumi, seperti pada Surat Ar-Rahmaan ayat 6: wa n-najmu wa sy-syajaru yasjudaan (“Rerumputan dan pepohonan kedua-duanya bersujud kepada Allah”). Dalam kebanyakan ayat-ayat Al-Qur’an, kata najm tepat diterjemahkan “bintang”, tetapi dalam Surat Ath-Thaariq ini kita terjemahkan dengan istilah umum “benda langit”.

Adapun kata tsaaqib berasal dari kata kerja tsaqaba yang artinya “melubangi”, satu akar kata dengan tsuqbah (“lubang”), mitsqab (“bor, alat melubangi”) dan tsaaqibaat (“hewan pelubang” atau ordo Rodentia dalam biologi). Jadi tsaaqib berarti “sesuatu yang melubangi”.

Informasi Allah dalam ayat 3 ini makin memperkuat penafsiran kita bahwa ath-thaariq memang ternyata komet.

Pada proses pembentukan tatasurya (solar system), komet-komet membombardir atau melubangi permukaan planet-planet bertanah (terrestrial planets) yang dekat dengan matahari, termasuk bumi, menyumbangkan air yang merupakan syarat mutlak adanya kehidupan. Di antara planet-planet penerima air itu, hanya planet bumi yang mampu menjaga air dalam wujud cairan. Venus terlalu panas sehingga air menguap, sedangkan Mars terlalu dingin sehingga air membeku. Tanpa proses pelubangan dari komet-komet, b umi kita tidak mempunyai air!

Demikianlah, ternyata kita bisa menemukan ayat yang berkaitan dengan komet dalam Al-Qur’an.

Maha benar Allah dengan segala firman-Nya.

Referensi:
https://id.wikipedia.org/wiki/Komet
https://id.wikipedia.org/wiki/Komet_Halley
http://deebacalah.blogspot.co.id/2013/01/komet-halley-dalam-al-quran-surat-ath.html
http://irfananshory.blogspot.co.id/2007/09/komet-dalam-al-quran.html


Minggu, 01 Mei 2016

Biologi dalam AL-Qur'an: Fotosintesis

Fotosintesis adalah suatu proses biokimia pembentukan zat makanan seperti karbohidrat yang dilakukan oleh tumbuhan, terutama tumbuhan yang mengandung zat hijau daun atau klorofil. Selain tumbuhan berkalori tinggi, makhluk hidup non-klorofil lain yang berfotosintesis adalah alga dan beberapa jenis bakteri. Organisme ini berfotosintesis dengan menggunakan zat hara, karbon dioksida, dan air serta bantuan energi cahaya matahari.

Organisme fotosintesis disebut fotoautotrof karena mereka dapat membuat makanannya sendiri. Pada tanaman, alga, dan cyanobacteria, fotosintesis dilakukan dengan memanfaatkan karbondioksida dan air serta menghasilkan produk buangan oksigen. Fotosintesis sangat penting bagi semua kehidupan aerobik di Bumi karena selain untuk menjaga tingkat normal oksigen di atmosfer, fotosintesis juga merupakan sumber energi bagi hampir semua kehidupan di Bumi, baik secara langsung (melalui produksi primer) maupun tidak langsung (sebagai sumber utama energi dalam makanan mereka),[2] kecuali pada organisme kemoautotrof yang hidup di bebatuan atau di lubang angin hidrotermal di laut yang dalam.

Salah satu ayat yang menarik berkaitan dengan fotosintesis adalah surah Al-Waaqi'ah (56) ayat 71-72, yang terjemahannya adalah sebagai berikut :

“Tidakkah kamu perhatikan api yang kamu nyalakan. Kamukah yang menjadikan pohon itu (syajarataha) atau Kami-kah yang menjadikannya?”

Menarik untuk diperhatikan bahwa Allah menggunakan kata "pohon itu" (syajarataha), bukannya "kayu itu" (khusyubuha) dalam kaitannya dengan penyalaan api. 15 abad yang lalu ketika ayat ini diturunkan, bahkan masih ada sampai sekarang, dalam menyalakan api, manusia menggunakan potongan-potongan kayu dan menggosok-gosokkan potongan kayu tersebut. Sepertinya tidak ada yang menggunakan "pohon" untuk menghasilkan api untuk keperluan sehari-harinya. Akan tetapi Qur'an memakai kata "pohon" dan bukannya "kayu" untuk menjelaskan mengenai api. Satu sifat api adalah agar dapat bertahan, ia memerlukan oksigen.

Tanpa oksigen, api akan segera padam, kerana tidak akan dapat melakukan reaksi kimia yang mana memerlukan oksigen. Seperti yang kita ketahui, pohon melakukan fotosintesis yang mana mengubah karbondioksida dan air menjadi glukosa dan oksigen. Oksigen ini akan dilepaskan oleh pohon sebagai hasil tambahan dari fotosintesis. Dengan oksigen inilah sehingga manusia dapat menyalakan api.

Oleh kerana itu setelah Allah melalui Al-Qur'an menyatakan "Tidakkah kamu perhatikan api yang kamu nyalakan?" Allah langsung bertanya " Apakah kamu yang menjadikan pohon itu ataukah Kami yang menjadikannya?" Kerana tanpa pohon, tidak akan ada oksigen dan tanpa oksigen tidak akan ada api.

Referensi:
http://www.trendsetter.athallah.biz/2015/08/proses-fotosintesis-disebutkan-dalam-al.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Fotosintesis